***BUKANKAH KITA TAK KALAH MESRANYA? "


Berapakah banyak waktu yang hampir menenggelamkan emasnya matahari?Birunya laut atau hijaunya rerumputan asri, didalam satu sosok yang teramat sempurna untuk kupandang,kusuka dan kubanggakan.
Bila dapat kuukir wajahmu dalam goyahan kecil air tenang itu,pastilah lebih indah bahkan mengalahkan rembulan yang selalu anggun menjadi primadona malam panjang.
Bila dapat kulukis bentuk hatimu dalam kepulan awan putih yang selalu tak lelah menghias polosnya langit,pastilah lebih lembut bahkan melebihi lembutnya sutra yang sering mereka sebut sempurna.
Hampir tak ada secuilpun alasan untuk menemukan sisi
keegoisanmu.Bahkan mungkin dalam marahmu.Tidak juga tatapan matamu,apalagi di dalam senyummu.
Malam yang sering melukiskan kesepian dan keheningan,masihkah kau ingat segala curhatan yang sering kubocorkan padamu Ibu? Masihkah ingat ketika malam, kita selalu menikmati taburan bintang yang tak pernah berhenti berkedip?Ketika kau ajarkan bagaimana cara memasak yang benar, kelak jika aku menjadi sepertimu.Ataupun cara bertingkah lembut layaknya caramu menyikapi kenakalan kami selama ini?
Aku sering menuliskan romantisme antara aku dan Ayah.
Namun bukankah keromantisan bersamamu tidak kalah mesranya?
My sweety.My Mom

Comments

Popular Posts