Momen tak Terlupakan yang Membuatku Jadi Suka Menulis
~ Mendongeng adalah cara jitu untuk mengasa kepekaan anak dalam berimajinasi ~
Di masa kecil, Bapak dan mamak sering bercerita padaku tiap ada kesempatan. Sore hari atau malam adalah waktu yang tepat tidur di samping mereka sambil mendengarkan cerita-cerita dongeng. Tapi seingatku, bapak yang paling banyak memiliki koleksi dibanding mamak.
Aku bahkan lebih suka mendengarkan bapak bercerita. Kadang-kadang sampai memintanya lagi di lain waktu dengan cerita yang sama.
Kisah dongeng favoritku adalah Sri Kemuning dan Sri Kemunang. Aku sampai menangis mendengarkan cerita itu. Hingga akhirnya, tahu bahwa ternyata cerita itu adalah film Malaysia yang pernah ditonton bapak pada zamannya. Ha ha
Sampai suatu hari, waktu aku masih SD antara kelas 5 atau 6, lupa persisnya kelas berapa tapi aku sangat ingat momen itu. Momen di mana guru Bahasa Indonesia kami menyuruh murid-muridnya untuk mengisi sebuah dongeng. Dongeng apapun itu lalu dibacakan di depan kelas.
Kamu tahu, teman-temanku pada menulis dongeng yang biasa ada di mana-mana, seperti Malin Kundang, Tangkuban perahu, dan lainnya. Sedangkan aku, aku sendirilah yang memiliki cerita berbeda, walau bukan ceritaku sendiri. Cerita yang belum pernah sama sekali didengar mereka termasuk guru kami. Cerita itu adalah dongeng Sri Kemuning dan Sri Kemunang yang sangat sering diceritakan bapak sampai aku hapal alurnya.
Waktu itu kami disuruh ke depan untuk membacakan hasil karya tulis kami. Tugasku mendapatkan nilai 8. Itu adalah nilai tertinggi pada saat itu. Temanku yang juara 1 bertahan saja mendapatkan nilai 8.
"Walau tulisan kamu kurang rapi, saya tetap nilai nilai 8 karena cerita kamu beda dan bagus." begitu kata guru kami padaku.
Iya benar, tugasku tertolong karena kualitas cerita bukan kerapiannya. Kalau saja diri ini menulis cerita yang sudah biasa didengar dengan tulisan ceker remesku kala itu, pasti nilai 8 tidak akan kudapatkan.
Aku tidak yakin ini adalah awal semangatku menulis. Tapi aku selalu bertanya-tanya, mengapa sampai sekarang momen itu sangat teringat sampai detik ini?
Kamu?
Masihkah ingat momen pertama kali yang membuatmu menjadi suka dengan 'menulis'?
Comments
Post a Comment