Gadis Senja

Gadis itu berlari seraya menutupi wajahnya sekali - kali.Tiada berpaling melihat sedikitpun kearah kanan atau kiri.Air mata tak pernah berhenti mengaliri pipinya.
Sampai tiba di batas sunyi gedung itu,ia langsung berhenti,masuk kesebuah tempat yang bisa membuatnya puas menghabiskan air mata yang masih saja membuat hatinya sesak.
Ntah apa...Ia tak tahu apa sebab jiwanya tergoncang.Rasa malu dan kesal terus menghantuinya.Seakan akan dirinya begitu hina dihadapan-Nya.Dirinya tak pernah gerah dengan kesalahan yang sama dan terus terulang.Kebiasaan yang tertanam lebih dari separuh umurnya,membuat ia tak mampu mengubah itu dalam waktu sekejab.Bahkan setahun,dua tahun tak cukup menghilangkan sifat buruknya yang sudah mendarah daging hampir sempurna.Lelah kadang menghampiri,menggoda agar hati tak bertahan ditempat yang sudah mengubahnya sejauh ini.Walau itu semua belum cukup untuk menghapus dosa masa lalu atau sekedar melembutkan hati yang terlanjur keras,perkataan yang terlanjur kasar,dan tingkah yang terkadang tak tahu malu. Hina,hinanya wajah yang  ia rasa saat menghadap pada-Nya.
Walau akhirnya wudhu sedikit membuat kegelisahan itu luluh, saat ia menyungkurkan tubuhnya diatas sajadah.Dengan rasa malu mengucapkan tobat penyesalan. Sekali lagi...

Comments

Popular Posts